BAB I
PENDAHULUAN
Berpikir
Ilmiah merupakan suatu pemikiran atau tindakan seorang manusia yang menggunakan
dasar-dasar dan ilmu tertentu. Sehingga ide tersebut dapat diterima orang lain.
Berpikir ilmiah juga harus melalui proses yang panjang dan benar karena akan
menyangkut kebenaran. Dalam berpikir ilmiah seseorang harus memperhatikan
dasar-dasarnya. Yang didalamnya menyangkut apa, siapa, dimana, kapan, dan
bagaimana. Biasanya hal itu digunakan untuk mencari rumusan sesuatu, tidak
hanya di lingkungan masyarakat tetapi juga di lingkungan sekolah. Jika dalam
suatu pekerjaan untuk menunjukkan hasil dari pekerjaan kita. Kita pasti akan
dituntut untuk menunjukkan apa saja hasil dari pekerjaan kita dan semua itu
pasti akan diuji masalah dan mencari solusi atau kesimpulan suatu masalah.
Berpikir ilmiah sangat penting dalam melakukan kebenarannya sehingga orang lain
akan percaya dengan pekerjaan kita.
Berpikir ilmiah juga sangat penting
dalam melakukan penelitian sesuatu, baik tentang tanaman, hewan, manusia dan
sebagainya. Pasti dalam membuat dan mengumpulkan data itu sendiri harus sesuai
dengan kebenaran karena untuk menjelaskan hasil dari penelitian kita dibutuhkan
suatu pemikiran yang ilmiah. Selain itu berpikir ilmiah juga tanpa emosi dan
berpikir sesuai kebenaran yang ada. Untuk itu sebagai manusia yang ingin selalu
menjadi terbaik, kita harus selalu menggunakan pemikiran ilmiah dalam setiap
pendapat rasional orang–orang sekitar kita akan selalu menganggap kita tidak
berpendapat yang omong kosong.Setiap manusia disamping berpikir ilmiah harus
didukung dengan berpikir positif serta pemikiran-pemikiran yang yang baik.
Untuk menjadikan setiap pendapat kita selalu dapat dipercaya dan diterima oleh
semua orang.
Bab II
ISI
A. Apa yang anak-anak tahu tentang
dunia ilmiah mereka?
Pada usia dini atau anak-anak kita dapat
melihat cara anak-anak secara aktif
mengeksplorasi lingkungan mereka dan mencoba untuk memahami hal-hal di
sekitar mereka. Bagaimana anak-anak melihat orang dewasa di dunia mereka untuk
dapat membantu mereka memahami pengalaman mereka. Anak-anak melihat orang
dewasa sebagai pembimbing tentang apa yang harus diperhatikan, karena mereka
bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan mereka. Anak-anak juga dikenal
sebagai ilmuwan alam sebab dari banyak kegiatan yang mereka lakukan
mencerminkan suatu fakta ilmu pengetahuan. Dimana anak-anak juga mengamati,
mengekspolrasi, bereksperimen untuk mencari tahu bagaimana hal-hal di dunia ini
bisa terjadi sama seperti ilmuwan melakukan suatu pengujian dengan
metode-metode ilmiah , anak-anak juga memiliki teori tentang dunia ilmiah
mereka sendiri dan mereka akan terus mencoba dan mengulangnya kembali. Ilmu
pengetahuan juga menarik bagi anak-anak karena dapat memberikan mereka dengan
bidang pengetahuan yang mereka dapat menguasai, melainkan memberi mereka cara menjadi
pintar. Sains memberikan materi yang menarik bagi anak-anak untuk cinta pada
alam.
B. Ide anak-anak
dalam ilmu pengetahuan
1.
Panas
Sejak masih kecil, anak-anak bereaksi terhadap suhu
di lingkungan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak cenderung berpikir
'panas' dan 'dingin' sebagai zat tertentu yang lulus dan keluar dari bahan.
Anak-anak memiliki kesulitan berpikir panas dan dingin sebagai bagian dari
kontinum yang sama. Anak-anak tidak selalu berpikir bahwa pemanasan adalah
proses transfer energi
2. Suara
Banyak anak-anak
menjelaskan suara dalam hal objek membuat suara, daripada transfer getaran dari
sumber ke udara sekitarnya. Proses transfer ini memungkinkan telinga kita
(reseptor untuk getaran) untuk mendengar suara. Anak-anak tidak selalu
mempertimbangkan suara yang harus melakukan perjalanan melalui material - gas,
cair atau padat. Sangat sedikit anak-anak berpikir tentang kecepatan suara,
atau suara yang bergerak lebih cepat melalui beberapa bahan daripada yang lain.
3.
Pengembunan atau
kondensasi
Kondensasi uap air adalah sesuatu yang
anak-anak lihat dalam banyak konteks sehari-hari - seperti di dapur mereka, di
kamar mandi, dan jendela (di rumah dan di mobil atau bus sekolah). Dengan
kondensasi, anak-anak harus mampu membayangkan bahwa gas tak terlihat berubah
menjadi cairan. Sangat sedikit anak mampu berpikir bahwa air mengembun dari uap
air di udara. Banyak yang percaya bahwa perubahan dingin ke dalam air atau
bahwa (untuk anak-anak) penyebab dingin hidrogen dan oksigen untuk mengubah ke
dalam air. Mengetahui bahwa permukaan mendinginkan uap air hits pendinginan uap
(berubah dari gas ke cair) membantu anak-anak memahami kondensasi.
4.
Penguapan
Lima dan enam tahun anak cenderung berpikir
penguapan yang ajaib kemudian air tiba-tiba menghilang. Anak-anak kecil
biasanya tidak memberikan penjelasan. Namun, setelah anak mencapai usia delapan
sampai sepuluh tahun, mereka berpikir bahwa air tidak pergi ke suatu tempat,
biasanya ke dalam wadah yang memegang itu. Anak-anak jarang terkena gagasan
bahwa perubahan air dari cair ke gas.
5.
Siklus air
Pada saat terjadi hujan,anak-anak berusia 5-8 tahun
percaya bahwa, ketika hujan turun, penampungan air di langit terbuka. Anak-anak
kecil tidak dapat berhubungan awan hujan. Banyak yang berpikir bahwa awan yang
terbuat dari asap atau kapas. Beberapa anak-anak percaya ada kantong air di
langit yang baik bertabrakan atau dibagi, memungkinkan air jatuh. Beberapa
berpikir bahwa awan bergerak di atas laut dan 'minum' (mengumpulkan) air.
Anak-anak (6-9 tahun) percaya bahwa awan sebagai uap air dibuat ketika laut
dipanaskan oleh matahari.
Namun, beberapa memvisualisasikan awan sebagai
spons, membuka jalan air melalui lubang-lubang sebagai akibat dari angin yang
bergerak awan tentang. Beberapa berpikir bahwa, ketika awan mendapatkan dingin
atau dipanaskan, kemudian hujan turun. Kemudian, ketika anak-anak sekitar 10
tahun, mereka mulai menghargai bahwa awan dapat dibuat dari air yang menguap
dari permukaan bumi. Beberapa anak (11-15 tahun) tahu bahwa awan yang dibuat
ketika uap menjadi dingin, dan hujan yang jatuh sebagai akibat dari tetesan air
menjadi besar dan berat. Namun, ide ini dapat dipahami lebih awal itu
tergantung pada pengalaman dan diskusi tentang siklus air anak-anak.
6. Daya
tarik
Anak-anak memiliki banyak pengalaman dengan magnet,
tetapi mereka mungkin tidak tahu banyak tentang magnet. Misalnya, beberapa anak
berpikir bahwa magnet tidak akan bekerja di tempat di mana tidak ada udara.
Ukuran magnet sering terfokus pada ketika berpikir tentang kekuatan magnet.
Anak-anak cenderung berpikir bahwa semua logam menarik magnet. Dalam rangka
untuk lebih memahami daya tarik, anak-anak perlu untuk mengeksplorasi dan
membahas fakta-fakta berikut:
•
Sebuah magnet adalah obyek terbuat dari bahan magnetik dan menarik bahan-bahan
tertentu.
•
Sebuah magnet memberikan gaya. Magnet tidak perlu menyentuh objek yang menarik.
•
Bagian utara dan selatan kutub magnet menarik satu sama lain, sedangkan kutub yang
sama akan tolak menolak.
7. Cahaya
Banyak anak melihat cahaya sebagai 'normal' dan
berpikir 'kegelapan' kebutuhan menjelaskan. Anak yang sangat muda sering
membuat ada hubungan antara peran mata dan objek. Beberapa bahkan berpikir
bahwa mata mengirim cahaya, dan itu adalah bagaimana mata mereka melihat.
Gambar kartun yang menunjukkan cahaya yang dikirim dari mata ke obyek
memperkuat banyak ide menyesatkan. Banyak anak tidak berpikir tentang
perjalanan cahaya dalam garis lurus. Mengetahui hal ini akan membantu anak-anak
memahami refleksi. Mengetahui bahwa cahaya putih dapat dibiaskan (melalui
prisma) ke dalam warna pelangi (spektrum) sangat membantu untuk memahami
tentang pelangi yang merupakan sesuatu yang menarik bagi anak-anak. Mengetahui
bahwa tetesan air di udara membiaskan cahaya, menyebabkan pelangi, membantu
anak-anak memahami dunia di sekitar mereka.
BAB III
PENUTUP
A.Tanggapan
Tanggapan saya mengenai berpikir tentang
dunia ilmiah pada usia anak-anak sangatlah penting, karena itu merupakan dasar
atau landasan untuk menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan. Pemikiran
manusia selalu berkembang seiring dengan pertumbuhan jasmani seseorang dari
masa anak-anak sampai masa dewasa ataupun tua, jadi berpikir tentang dunia
ilmiah memang harus sudah diberikan pada anak-anak usia dini.
B.Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa berpikir tentang
dunia ilmiah sudah terjadi pada usia anak-anak bukan hanya pada orang dewasa
saja yang mampu berpikir tentang dunia ilmiah tetapi pada usia anak-anak juga
sudah terjadi proses berpikir tentang dunia ilmiah.
Daftar Pustaka
Bell,
R. 2010. Young children:Thinking about
the scientific world. CSIRO Science Education Officer and presenter of
SCOPE TV science program.
Berfikir
ilmiah. 2012. Berpikir Ilmiah. http://muchamadr.blogspot.com / (di akses tanggal 9 Mei 2013).
Corcoran,
TJ. 2013. The importance of learning
science for young children. http://www.willistonherald.com/news/the-importance-of-learning-science-for-young-children/article_2740e666-b273-11e2-9145-0019bb2963f4.html (diakses tanggal 10 Mei 2013).
Trundle,
KC. 2012. Teaching Science During the
Early Childhood Years. Best Practices
in Science Education.